Tuesday, March 14, 2006

Pengamen dan koinnya

Semalem aku ke toko obat di deket rumah, sampai di toko obat sepi, hanya ada penjualnya. Setelah tanya ini itu, gak lama kemudian muncul 2 orang pengamen dan mulai menyanyi, tapi baru 4 ato 5 kata tiba2 berhenti. Dan terkejutlah aku .... "Bu, saget tuker recehan ?" (bu, bisa tukar uang recehan) kata salah seorang pengamen, sampai di situ aku masih belum ngeh, sampai akhirnya si pengamen mengeluarkan ratusan koin dari dalam kantongnya, agak kesulitan juga dia mengeluarkan segitu banyak koin dari saku kiri celananya, ternyata dia ingin menukarkan koinnya (100an dan 500an) dengan uang yang bukan koin.
"wis oleh piro mas ?" (sudah dapet berapa mas ?) tanya penjual
"mboten ngertos bu, katah meniko" (wah ndak tahu bu', ini sudah banyak) jawab pengamen
"wuih, akeh yo ..." (wuib, banyak ya) sahut penjual, temen pengamen yang ngeluarin koin ketawa, aku jadi ikut ketawa begitu liat banyaknya koin yang dia keluarkan.
"bade damel maem, bu" (untuk beli makan, bu) sahut pengamen kemudian
----
"wow, untuk makan malem itu dia harus ngamen dulu ya", pikirku dalam hati ;-)
dengan alat yang cukup sederhana, dua kotak plastik (tabung) yang dibalik dan di ikat jadi satu dengan tali rafia, pengamen satunya bawa sepotong kayu kecil yang dipasangi tutup botol yang udah di tata sedemikian rupa, mereka keliling mengamen.
ternyata dibali wajahnya yang "sangar"
ternyata pengamen tersebut cukup santun ketika berhadapan dengan seorang ibu ;-)
kata2nya cukup sopan dan halus kalo untuk anak muda seumur mereka.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home