.:e-rwin sutomo:.

Kemaren waktu mengisi bensin motor saya, ada satu hal yang menggelitik. Begitu melihat antrian yang lumayan panjang (sore, jelang buka puasa) maklum banyak orang yang baru pulang kantor, saya udah miris "wah lama nih" dalam hati.

Begitu udah antri, hati sedikit lega, ternyata pada sisi yang saya antri ternyata menggunakan 2 pompa, jadi tidak terlalu lama antrinya ;-)

Sampai akhirnya giliran saya mengisi bensin, operator pompa (op) bertanya kepada saya : ...

op : "di isi berapa pak ? "

saya : "13rb pak"

op : "maaf 15rb?"

saya : "13rb pak" (sambil tersenyum)

op : "meternya 0 pak ya" (sambil menunjukkan angka meter yg udah 0)

saya : "ok"

kemudian bensin pun mengucur ke tangki ........,

op : "sudah pak, terima kasih, selamat jalan" (terlihat tulus)

saya : "terima kasih"

Sambil berjalan, saya teringat kata-kata terakhir bapak op ...,

care banget dia dengan pelanggannya, padahal hal itu dilakukan di sebuah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) bukan di sebuah perusahaan besar yang selalu memasang customer service yang manis-manis.

Seandainya apa yang dilakukan bapak op tersebut dilakukan di semua lini public services yang ada di negeri ini, alangkah indahnya ;-)

Satu hal yang saya lupa dengan bapak op tersebut, adalah namanya, ;-(

biasanya saya selalu melihat identitas (nama di dada, keplek, dll) yang dipakai.